Tentang kehebatan
Sebagian bertanya padaku
Tentang gelora kejayaan di medan perang
Hanya endikan bahu yang bisa kutawarkan
Tanpa jawaban yang pasti
Puaskah mereka dengan ketidaktahuanku?
Mungkin iya
Tapi lebih masuk akal jika jawabnya 'tidak'
Aku tidak tahu apapun tentang yang mereka tanyakan
Karena luka ini bukan tentang kemenangan
Bukan pula bukti pertarungan penuh kejayaan
Yang aku tahu hanyalah kesepian
Yang rasanya asam, berkeliaran di hatiku
Ataupun penyesalan yang terkadang muncul kembali
Bukti dari masa muda yang penuh dengan tempaan kekerasan hati sendiri
Sebilah tanto dan puluhan kunai
Tidak mampu mencegah akan datangnya kehilangan
Tidak pula dengan berlari kencang menghindari semua
Yang paling berharga menggelincir pergi dari sela tangan ini
Tanpa kubisa melindungi
Nama-nama silih berganti mengisi hariku
Lebih dekat dari apapun
Lebih liat dari tali-temali
Mengikat dan melekat tak kalah kuat dari yang sedarah
Namun lagi…
Yang paling berharga kembali terselip dari jemari
Meninggalkan bekas sebagai tanda aku tak mampu berbuat lebih
Dan rasa pedih yang tak asing, hadir oleh sebab kehilangan
Karena kehilangan yang lalu tak jua bisa mencegah kehilangan yang baru
Namun,
Kepingan nama-nama itu tetap kugenggam
Kugantung di leher, bukan semata hiasan
Lebih berharga dari nyawa
Sampai akhir, aku hanya boleh maju
Dengan sekujur memori yang dipenuhi kekuatan dan harapan
Melebihi luka di batin, maupun luka yang mengoyak daging
Sia-sia jika ada yang bertanya tentang kejayaan
Atau gegap gempitanya perang
Karena aku hanya akan memberikan jawaban yang mengambang
Tapi jika kau ingin tahu
Tentang hal yang sebagian orang anggap usang
Datanglah padaku
Dan bertanyalah
.
.
.